![]() |
Pondok pesantren Al Badar/Doc istimewa |
TP TANGERANG RAYA – Seorang wali murid mengungkapkan kekecewaannya terhadap salah satu oknum pengurus di Pesantren Al Badar 3 berlokasi di Kampung Jubleg, Desa Benda, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. diduga bersikap arogan dan tidak menunjukkan sikap terpuji saat berkomunikasi. Insiden ini terjadi saat wali murid tersebut hendak berdiskusi terkait kepindahan anaknya ke pesantren lain. Pada 30 Mei 2025
Menurut kesaksian wali murid (DN), oknum pengurus pesantren tersebut tidak hanya menggunakan nada bicara yang tinggi dan tidak bermoral, tetapi juga sampai menunjuk-nunjuk wali murid dengan telunjuk tangan, tindakan yang dinilai tidak etis dan jauh dari sikap seorang pendidik.
“Saya datang dengan sopan dan hanya ingin berbicara baik-baik, tapi malah dituding dengan jari dan dibalas dengan kata-kata yang arogan. Lalu saya bertanya, di mana attitude dan adabnya sebagai seorang ustadz atau ustadzah bila bersikap seperti itu” ungkap DN ia juga sebagai anggota LBH yang mewakili salah satu wali murid yang merasa kecewa dengan perlakuan tersebut.
Wali murid tersebut menekankan bahwa seorang pendidik seharusnya menjadi teladan, baik dari segi ilmu maupun akhlak. Menurutnya, ilmu saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan adab.
“Orang berilmu belum tentu beradab, tapi orang yang beradab sudah pasti memiliki ilmu. Lantas, bagaimana nasib para santri jika panutannya justru menunjukkan sikap yang tidak mencerminkan nilai-nilai akhlak Islami?” ucapnya dengan nada tegas.
Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan wali murid lainnya mengenai kualitas pembinaan karakter di lingkungan pesantren. Banyak pihak agar pengurus yayasan melakukan evaluasi terhadap sikap dan etika para pendidik yang bersinggungan langsung dengan santri dan wali murid.
“Pesantren adalah tempat menanamkan nilai moral dan keagamaan. Jika pendidiknya sendiri tidak mampu menjaga sikap, tentu ini akan berdampak buruk bagi pembentukan karakter santri,” katanya (*)