![]() |
Depan Kantor Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang/Doc.istimewa. |
TP.TANGERANG - Camat Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang diminta untuk bertindak tegas terhadap bawahannya, khususnya Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), yang diduga tidak profesional dan terkesan alergi terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun media.
Keluhan ini disampaikan oleh Kartusi, Kepala Bidang Komunikasi DPP Perkumpulan Trisula Bakti Nusantara. Ia mengaku diabaikan saat hendak melakukan konfirmasi terkait salah satu proyek pembangunan di wilayah Kecamatan Gunung Kaler.
PPTK Gunung Kaler Terkesan Cuek
Kartusi menceritakan, dirinya telah berupaya menghubungi PPTK untuk mendapatkan informasi serta klarifikasi mengenai kegiatan proyek yang sedang berjalan di wilayah tersebut. Namun, upayanya tidak mendapat tanggapan.
“Saya sudah datang langsung ke kantornya, tapi tetap tidak ditanggapi. Sikapnya terlihat cuek, padahal kami hanya ingin melakukan konfirmasi,” ujar Kartusi.
Menurutnya, salah satu staf kecamatan sempat menyarankan agar ia mengetuk pintu ruangan PPTK yang sedang menerima tamu. Kartusi pun mengetuk pintu, masuk untuk bersalaman, dan kemudian menunggu bersama rekan-rekan media di depan ruangan.
“Setelah menunggu sekitar 20 menit, akhirnya pintu terbuka. PPTK bernama Wajdi keluar bersama tamunya. Namun, bukannya menyapa, dia hanya diam dan langsung berlalu, seolah-olah tidak ada tamu dari LSM maupun media yang hadir,” tambah Kartusi.
Minta Camat Bertindak Tegas
Atas pengalaman tersebut, Kartusi meminta agar Camat Gunung Kaler segera mengambil langkah tegas terhadap bawahannya. Menurutnya, sikap PPTK tersebut tidak mencerminkan etika pemerintahan yang baik.
“Seharusnya seorang pejabat bersikap terbuka, transparan, dan responsif terhadap pertanyaan serta konfirmasi dari LSM dan media. Bukannya bersikap seolah menutup diri,” tegasnya.
Kartusi menilai, keterbukaan informasi publik merupakan bagian penting dari transparansi dalam pemerintahan. LSM dan media, menurutnya, memiliki peran strategis dalam mengawasi jalannya pembangunan agar berjalan sesuai aturan dan kebutuhan masyarakat.
“Pemerintah daerah harus bisa bersinergi dengan LSM dan media, bukan justru menghindar. Kalau pejabatnya menutup diri, bagaimana masyarakat bisa percaya?” ungkapnya.
Transparansi Jadi Kunci
Ia menambahkan, kejadian ini diharapkan menjadi perhatian khusus bagi Camat Gunung Kaler. Selain menjaga citra pemerintahan di tingkat kecamatan, sikap terbuka juga penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap program-program pemerintah.
“Kami berharap Camat Gunung Kaler tidak tinggal diam. Kejadian seperti ini bisa mencoreng citra pelayanan publik jika dibiarkan berlarut-larut,” ungkapnya.