-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PASANG IKLAN

Akhir Sebuah Era: Jejak Kejayaan dan Kejatuhan Teknologi CDMA di Indonesia

Jumat, 01 Agustus 2025 | Agustus 01, 2025 WIB Last Updated 2025-08-01T09:56:28Z

Foto : Ilustrasi

TP TANGERANGRAYA - Teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) pernah menjadi primadona di industri telekomunikasi Indonesia pada awal tahun 2000-an. Dengan tarif panggilan yang murah dan biaya operasional yang rendah, CDMA hadir sebagai solusi komunikasi terjangkau bagi masyarakat luas. Namun, seiring perkembangan zaman dan pesatnya inovasi teknologi, CDMA perlahan kehilangan pamor hingga akhirnya ditinggalkan oleh para operator.


Kehadiran CDMA di Indonesia dimulai pada tahun 2002 melalui layanan Flexi milik Telkom. Tak lama kemudian, operator lain seperti Esia, StarOne, dan Smartfren turut meramaikan pasar. CDMA menjadi pilihan banyak orang berkat tarif murah dan fitur menarik, seperti teknologi push-to-talk dan ponsel lipat yang sempat menjadi tren.


Pada masa keemasannya, berbagai perusahaan besar seperti Samsung Telecommunication Indonesia dan ZTE Indonesia turut berkontribusi dalam membangun infrastruktur CDMA di berbagai wilayah Tanah Air. Namun, kejayaan itu tidak berlangsung lama.


Sejumlah faktor menjadi penyebab kemunduran teknologi ini. Persaingan dengan operator GSM yang menawarkan teknologi lebih canggih dan koneksi internet lebih cepat membuat posisi CDMA kian terdesak. Ditambah lagi dengan perang tarif antaroperator yang menggerus keuntungan, serta terbatasnya pilihan perangkat CDMA di pasaran. Kurangnya inovasi dan perubahan kebijakan pemerintah mengenai biaya hak penggunaan frekuensi semakin memperparah situasi.


Akhirnya, para operator CDMA mulai bermigrasi ke jaringan yang lebih modern, seperti 4G LTE. Smartfren dan Esia menjadi contoh operator yang melakukan transisi, sementara layanan seperti Flexi resmi ditutup.


Dengan berakhirnya layanan-layanan CDMA, maka usai pula sebuah bab penting dalam sejarah telekomunikasi Indonesia. Kini, dominasi pasar dipegang oleh teknologi GSM, 4G LTE, dan jaringan seluler generasi terbaru lainnya yang lebih cepat dan efisien.


CDMA mungkin telah pergi, namun perannya dalam membuka akses komunikasi yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia akan tetap dikenang. (*)

PASANG IKLAN
×
Berita Terbaru Update