TANGERANG RAYA - Jalan poros desa yang berlokasi di Kp. Benyawakan, Desa. Klebet, Kec. Kemiri, Kab.Tangerang mengalami kerusakan cukup parah.
Pantauan InfoKemiricom, terdapat empat titik yang mengalami kerusakan parah dengan kondisi berlubang bak kubangan kerbau.
Menanggapi hal tersebut, InfoKemiri.com mencoba meminta konfirmasi Kepala Desa Klebet, Aang Holid melalui sambungan telepon WhatsApp pada Sabtu malam (13/2/2021).
Aang membenarkan bahwa kondisi jalan di desa nya itu sudah mengalami kerusakan yang cukup lama.
”Soal ruas jalan yang rusak sudah kita masukan rencana pembangunan, informasinya tahun ini dilaksanakan pembangunan,” kata Aang Holid, Kepala Desa Klebet yang sudah menjabat dua periode.
Pantauan InfoKemiricom, terdapat empat titik yang mengalami kerusakan parah dengan kondisi berlubang bak kubangan kerbau.
Menanggapi hal tersebut, InfoKemiri.com mencoba meminta konfirmasi Kepala Desa Klebet, Aang Holid melalui sambungan telepon WhatsApp pada Sabtu malam (13/2/2021).
Aang membenarkan bahwa kondisi jalan di desa nya itu sudah mengalami kerusakan yang cukup lama.
”Soal ruas jalan yang rusak sudah kita masukan rencana pembangunan, informasinya tahun ini dilaksanakan pembangunan,” kata Aang Holid, Kepala Desa Klebet yang sudah menjabat dua periode.
Sementara Jamal selaku Sekdes saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menyatakan bahwa jalan tersebut sudah diajukan dan dimasukan ke anggaran tahun 2020. "Cuma ada perubahan anggaran dan pemangkasan untuk anggaran Covid-19, jadi urung terlaksana," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda dari Kp. Benyawakan, Desa Klebet, Kec. Kemiri pada Sabtu siang (13/2/2021) menggelar aksi tanam pohon pisang di jalan yang mengalami kerusakan parah. Aksi ini sempat viral di medsos.
Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap para pemangku kebijakan yang seolah abai dengan keluhan warga.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda dari Kp. Benyawakan, Desa Klebet, Kec. Kemiri pada Sabtu siang (13/2/2021) menggelar aksi tanam pohon pisang di jalan yang mengalami kerusakan parah. Aksi ini sempat viral di medsos.
Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap para pemangku kebijakan yang seolah abai dengan keluhan warga.